Pengertian Cloud Computing
Menurut Peter Mell
dan Timothy Grance (2012:2) definisi Cloud Computing adalah sebuah model
yang memungkinkan untuk ubiquitous (Diamanapun dan kapanpun), Nyaman, On-demand
akses jaringan ke sumber daya komputasi (contoh: jaringan, server, storage,
aplikasi, dan layanan) yang dapat dengan cepat dirilis atau ditambahkan. Cloud
Computing sebagai suatu layanan teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan
oleh pengguna dengan berbasis jaringan/internet. Dimana suatu sumber
daya, perangkat lunak, informasi dan aplikasi disediakan untuk digunakan oleh
komputer lain yang membutuhkan. Cloud computing mempunyai dua kata “Cloud”
dan “Computing”. Cloud yang berarti internet itu sendiri dan Computing
adalah proses komputasi.
Konsep Cloud
computing biasanya dianggap sebagai internet. Karena internet sendiri
digambarkan sebagai awan (Cloud) besar (biasanya dalam skema jaringan, internet
dilambangkan sebagai awan) yang berisi sekumpulan komputer yang saling
terhubung. Cloud computing datang sebagai sebuah evolusi yang mengacu
pada konvergensi teknologi dan aplikasi lebih dinamis. Dimana terdapat
perubahan besar memiliki implikasi yang menyentuh hampir setiap aspek
komputasi. Untuk end user, Komputasi
awan menyediakan sarana untuk meningkatkan layanan baru atau mengalokasikan
sumber daya komputasi lebih cepat, Berdasarkan kebutuhan bisnis.
Empat Model mengembangan cloud :
1. Public Cloud
Jenis Cloud ini
diperuntukkan untuk umum oleh penyedia layanannya.
2. Private Cloud
Merupakan
infrastruktur layanan Cloud, yang dioperasikan hanya untuk sebuah
organisasi tertentu. Infrastruktur Cloud itu bisa saja dikelola oleh
sebuah organisasi itu atau oleh pihak ketiga. Lokasinya pun bisa on-site. ataupun off-site. Biasanya
organisasi dengan skala besar saja yang mampu memiliki/mengelola private Cloud
ini.
3. Community Cloud
Dalam model ini, sebuah
infrastruktur Cloud digunakan bersama-sama oleh beberapa organisasi yang
memiliki kesamaan kepentingan, misalnya dari sisi misinya, atau tingkat
keamanan yang dibutuhkan, dan lainnya.
4. Hybrid Cloud
yang
menggabungkan baik public dan private. Untuk jenis ini, infrastruktur Cloud yang
tersedia merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur Cloud (private,
community, atau public). meskipun secara entitas mereka tetap berdiri sendiri,
tapi dihubungkan oleh suatu teknologi / mekanisme yang memungkinkan
portabilitas data dan aplikasi antar Cloud itu. Misalnya, mekanisme
loadbalancing yang antar Cloud, sehingga alokasi sumberdaya bisa
dipertahankan pada level yang Optimal.
Manfaat Komputasi
- Skalabilitas, yaitu dengan
cloud computing kita bisa menambah kapasitas penyimpanan data kita tanpa
harus membeli peralatan tambahan, misalnya hardisk dll. Kita cukup
menambah kapasitas yang disediakan oleh penyedia layanan cloud computing.
- Aksesibilitas yaitu kita bisa
mengakses data kapanpun dan dimanapun kita berada, asal kita terkoneksi
dengan internet, sehingga memudahkan kita mengakses data disaat yang
penting.
- Keamanan yaitu data kita bisa
terjamin keamanan nya oleh penyedia layanan cloud computing, sehingga bagi
perusahaan yang berbasis IT, data bisa disimpan secara aman di penyedia
cloud computing. Itu juga mengurangi biaya yang diperlukan untuk
mengamankan data perusahaan.
- Kreasi yaitu para user bisa
melakukan/mengembangkan kreasi atau project mereka tanpa harus mengirimkan
project mereka secara langsung ke perusahaan, tapi user bisa mengirimkan
nya lewat penyedia layanan cloud computing.
- Kecemasan, ketika terjadi bencana alam data milik kita
tersimpan aman di cloud meskipun hardisk atau gadget kita rusak.
Layanan Komputasi Awan
- Infrastructure as a Service
(IaaS)
Infrastructure
as a Service adalah layanan komputasi awan yang menyediakan infrastruktur IT
berupa CPU, RAM, storage, bandwith dan konfigurasi lain. Komponen-komponen
tersebut digunakan untuk membangun komputer virtual. Komputer virtual dapat
diinstal sistem operasi dan aplikasi sesuai kebutuhan. Keuntungan layanan IaaS
ini adalah tidak perlu membeli komputer fisik sehingga lebih menghemat biaya.
Konfigurasi komputer virtual juga bisa diubah sesuai kebutuhan. Misalkan saat
storage hampir penuh, storage bisa ditambah dengan segera. Perusahaan yang
menyediakan IaaS adalah Amazon EC2, TelkomCloud dan BizNetCloud.
- Platform as a Service (PaaS)
Platform
as a Service adalah layanan yang menyediakan computing platform. Biasanya sudah
terdapat sistem operasi, database, web server dan framework aplikasi agar dapat
menjalankan aplikasi yang telah dibuat. Perusahaan yang menyediakan layanan
tersebutlah yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan computing platform ini.
Keuntungan layanan PaaS ini bagi pengembang adalah mereka bisa fokus pada
aplikasi yang mereka buat tanpa memikirkan tentang pemeliharaan dari computing
platform. Contoh penyedia layanan PaaS adalah Amazon Web Service dan Windows
Azure.
- Software as a Service (SaaS)
Software as a Service adalah layanan
komputasi awan dimana kita bisa langsung menggunakan aplikasi yang telah
disediakan. Penyedia layanan mengelola infrastruktur dan platform yang
menjalankan aplikasi tersebut. Contoh layanan aplikasi email yaitu gmail, yahoo
dan outlook sedangkan contoh aplikasi media sosial adalah twitter, facebook dan
google+. Keuntungan dari layanan ini adalah pengguna tidak perlu membeli
lisensi untuk mengakses aplikasi tersebut. Pengguna hanya membutuhkan perangkat
klien komputasi awan yang terhubung ke internet. Ada juga aplikasi yang
mengharuskan pengguna untuk berlangganan agar bisa mengakses aplikasi yaitu
Office 365 dan Adobe Creative Cloud.
Metoda atau Cara Kerja Komputasi
Awan
Berikut
merupakan cara kerja penyimpanan data dan replikasi
data pada pemanfaatan teknologi cloud computing. Dengan Cloud Computing
komputer lokal tidak lagi harus menjalankan pekerjaan komputasi berat untuk
menjalankan aplikasi yang dibutuhkan, tidak perlu menginstal sebuah paket
perangkat lunak untuk setiap komputer, kita hanya melakukan installasi
operating system pada satu aplikasi. Jaringan komputer yang membentuk awan
(internet) menangani mereka sebagai gantinya. Server ini yang akan menjalankan
semuanya aplikasi mulai dari e-mail, pengolah kata, sampai program analisis
data yang kompleks. Ketika pengguna mengakses awan (internet) untuk sebuah
website populer, banyak hal yang bisa terjadi. Pengguna Internet Protokol (IP) misalnya dapat digunakan
untuk menetapkan dimana pengguna berada (geolocation). Domain Name System
(DNS) jasa kemudian dapat mengarahkan pengguna ke sebuah cluster server yang
dekat dengan pengguna sehingga situs bisa diakses dengan cepat dan dalam bahasa
lokal mereka. Pengguna tidak login ke server, tetapi mereka login ke layanan
mereka menggunakan id sesi atau cookie yang telah didapatkan
yang disimpan dalam browser mereka. Apa yang user lihat pada browser biasanya
datang dari web server. Webservers menjalankan perangkat
lunak dan menyajikan pengguna dengan cara interface yang digunakan untuk mengumpulkan
perintah atau instruksi dari pengguna (klik, mengetik, upload dan lain-lain)
Perintah-perintah ini kemudian diinterpretasikan oleh webservers atau diproses
oleh server aplikasi. Informasi kemudian disimpan pada atau diambil dari
database server atau file server dan pengguna kemudian disajikan dengan halaman
yang telah diperbarui. Data di beberapa server disinkronisasikan di seluruh
dunia untuk akses global cepat dan juga untuk mencegah kehilangan data.
Web service telah memberikan mekanisme umum untuk pengiriman layanan, hal ini
membuat service-oriented architecture (SOA) ideal untuk diterapkan. Tujuan dari
SOA adalah untuk mengatasi persyaratan yang bebas digabungkan, berbasis
standar, dan protocol-independent distributed computing. Dalam SOA, sumber daya
perangkat lunak yang dikemas sebagai "layanan," yang terdefinisi
dengan baik, modul mandiri yang menyediakan fungsionalitas bisnis standar dan
konteks jasa lainnya. Kematangan web service telah memungkinkan penciptaan
layanan yang kuat yang dapat diakses berdasarkan permintaan, dengan cara yang
seragam.
Karakteristik Cloud Computing
Lima kriteria yang harus dipenuhi
oleh sebuah sistem untuk bisa di masukkan dalam keluarga Cloud Computing,
yaitu :
1. On Demand Self Service
Seorang pelanggan dimungkinkan
untuk secara langsung “memesan” sumber daya yang dibutuhkan, seperti processor
time dan kapasitas penyimpanan melalui control panel elektronis yang
disediakan. Jadi tidak perlu berinteraksi dengan personil customer service jika
perlu menambah atau mengurangi sumberdaya komputasi yang diperlukan.
2. Broadband Network Access
Layanan yang tersedia terhubung
melalui jaringan pita lebar, terutama untuk dapat diakses secara memadai
melalui jaringan internet, baik menggunakan thin client, thick client ataupun
media lain seperti smartphone.
3. Resource pooling
Penyedia layanan
cloud, memberikan layanan melalui sumberdaya yang dikelompokkan di satu
atau berbagai lokasi data center yang terdiri dari sejumlah server dengan
mekanisme multi-tenant. Mekanisme multi-tenant ini memungkinkan
sejumlah sumberdaya komputasi tersebut digunakan secara bersama-sama oleh
sejumlah user, di mana sumberdaya tersebut baik yang berbentuk fisik maupun
virtual, dapat dialokasikan secara dinamis untuk kebutuhan pengguna/pelanggan
sesuai permintaan. Dengan demikian, pelanggan tidak perlu tahu bagaimana dan
darimana permintaan akan sumberdaya komputasinya dipenuhi
oleh penyedia layanan. Yang penting, setiap permintaan dapat dipenuhi.
Sumberdaya komputasi ini meliputi media penyimpanan, memory, processor,
pita jaringan dan mesin virtual.
4. Elastis (Rapid elasticity)
Kapasitas komputasi yang disediakan
dapat secara elastis dan cepat disediakan, baik itu dalam bentuk penambahan
ataupun pengurangan kapasitas yang diperlukan. Untuk pelanggan sendiri, dengan
kemampuan ini seolah-olah kapasitas yang tersedia tak terbatas besarnya, dan
dapat “dibeli” kapan saja dengan jumlah berapa saja.
5. Measured Service
Sumberdaya cloud
yang tersedia harus dapat diatur dan dioptimasi penggunaannya, dengan suatu
sistem pengukuran yang dapat mengukur penggunaan dari setiap sumberdaya
komputasi yang digunakan (penyimpanan, memory, processor, lebar pita, aktivitas
user, dan lainnya). Dengan demikian, jumlah sumberdaya yang digunakan dapat
secara transparan diukur yang akan menjadi dasar bagi user untuk membayar biaya
penggunaan layanan.
Implementasi
cloud computing pada telekomunikasi
Implementasi
cloud computing pada telekomunikasi yaitu dengan menyediakan layanan system
informasi yang terpusat, dengan artian data-data yang tersebar di berbagai
daerah dapat dikelola dan dipantau oleh pusat data. Salah satu contohnya pada
Perusahaan Telkom, dengan cloud computing telekomunikasi dengan menyediakan
jasa telepon tetap kabel (fixed wireline), jasa telepon tetap nirkabel (fixed
wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa
multimedia lainnya. Mereka menggunakan cloud computing dengan memanfaatkan
layanan internet dengan menggunakan pusat server yang bersifat virtual dengan
tujuan memelihara data dan aplikasi.
Disamping keuntungan dari fleksibilitas, kinerja tinggi dan solusi menghemat
biaya dari cloud computing, timbul isu yang menarik tentang bagaimana dengan
keamanan informasi yang disimpan di data center milik penyedia layanan cloud
computing. Dimensi keamanan data itu sendiri terdiri dariconfidentiality,
integrity dan avaliability. Karena berdasarkan salah satu dimensi keamanan data
yaituAvailability, cloud computing menaruh semua data dari client dalam satu
wadah yaitu data center milik penyelenggara layanan cloud computing untuk
memudahkan manajemen namun menimbulkan tindakan ini menimbulkan resiko yang
cukup besar bagi keamanan informasi karena jika terjadi hardware failurepada
data center tersebut maka data yang tersimpan pada data center tersebut akan
tidak dapat di akses atau tidak available lagi.
Gambar diatas merupakan Diagram Conseptual Computing
Sumber :